Sibuk di tengah pandemi

These weeks have been sooooo busy anjai. Tapi gua seneng banget karena bisa disibukkan oleh hal-hal yang gua sukai. Banyak project terbentuk di tengah pandemi, bantu doakan semuanya dapat dilancarkan ya!

Cerita ini mengenai orang-orang yang gua banyak temui akhir-akhir ini hihi.

Selama quarantine gua mencoba untuk produktif dan menjauhi hal-hal negatif sebisa mungkin (di luar quarantine juga sedang berusaha si hahaha). Setiap bulan gua selalu update kehidupan di sec acc ig gua mengenai apa yang gua jalani selama sebulan kebelakang, aslinya gua melakukan ini biar setidaknya gua punya tanggung jawab untuk membagikan kisah yang menarik untuk diambil pelajarannya, atau setidaknya yaa, produktif laaah.

Terus gua juga beberapa kali ikut lomba, mengisi youtube, blog, dan tiba saatnya di bulan keempat mulai ingin mencoba hal baru lagi, lomba dance, podcast dan film. Sebenernya basic suka itu ya udah ada dari lama ada si, cuma ini bentuk yang berbeda lagi aja kali yaa. Yang bikin lebih senengnya lagi sebenernya karna hal-hal baru yang gua lakuin telah membuka jalan hidup gua untuk bertemu orang-orang baru. Sebenernya ga seluruhnya orang baru, tapi mostly selama ini kita kenal cuma sebatas tau gitu lah, dan akhirnya bisa ngobrol banyak karena adanya project-project ini.

Mungkin kalian ada yang mendengar podcast episode pertama gua, disitu gua bilang kalau poin kedua dari 5 pelajaran yang gua ambil selama hidup di Jogja adalah: Tidak mudah puas, atau dalam kata lain, totalitas. Lagi-lagi, gua menemukan hal ini saat bertemu dan mengenal orang-orang lebih jauh disini.

Untuk podcast memang gua saat ini menjalaninya masih sendiri. Untuk dance, gua bergabung bersama kating-kating dari aglobeat, semacam grup dance yang aslinya dari UKM paguyuban seni teknologi pertanian (alias fakultas gue tercinta). Gua diajak collab bareng 2 kating ankatan 2016 dan 1 kating angkatan 2012 (afaik) yang tiap latihan selalu dateng bareng suami dan anak semata wayangnya. Iya kalian ga salah baca, udah punya anak. Hebat banget ya masih mau rajin gerak?

Mereka semua kalau diliat dari instagramnya aja udah keliatan "anak dance banget" sedangkan gua boro-boro, abis upload dance cover aja suka insecure dan ujung-ujungnya di archive. Problematika cewe banget ga sih? Tapi gua melihat kating-kating gua sebagai orang-orang yang totalitas, berkarya semaunya dan tidak melebih-lebihkan. Mereka suka dance dan dance mereka bagus, mereka pede, dan jadilah konten-konten menarik.

Keren banget, makanya dari awal ditawari project ini sejak mulai muncul pemberitahuan blackpink akan comeback, gua gaada pikiran untuk menolak sama sekali walaupun sesibuk apapun gua saat ini. Namanya bisa atau engga, sempat atau engga, itu semua hanya prioritas kan? Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada hal yang gua sesali dan tinggalkan. Project ataupun kepanitiaan tetap jalan, dan gua dance cover dengan maksimal. Take shooting di 3 tempat berbeda dengan 3 kostum yang berbeda pula. Gila ga tuh? Dance terniat seumur-umur yaallah tuhanku.

Lain halnya di project perfilman devi. gua diajak membuat project oleh salah seorang teman mache yang gua kenal dari kepanitiaan prom. Orang yang gaakan bisa gua kenal kalau ga dari prom hahaha. Bertemulah kemudian gua dengan 3 orang berbakat lainnya yang aaarrggh, kreatif (gatau mau jelasin gimana lagi). Jujur gua gapaham peran gua di project ini apa karena gua merasa masih awam dan banyak yang perlu gua pelajari. Sedangkan tim gua, satu mantan sutradara pagelaran tunggal, satu aktor teater, satu editor ulung, satu lagi gua nyebutnya apa ya, sinematografer? Pokoknya kalau udah megang kamera, hasilnya bagus aja.

Noh gila kan, aku apa? HAHAHA terima kasih yah teman-teman sudah mengajak aku bergerak di tengah kalian-kalian yang sangat luar biasa ini:( Basicly mereka suka melakukan hal ini dan berharap bisa hidup dari sini mungkin. Bagi sebagian orang ini gila, bagi sebagian orang mungkin persentase kemungkinannya kecil. Tapi bagi gua, gua menemukan orang yang se-visi, se-misi. Terbesit berulang kali gua ingin hidup dari youtube. Mungkin sebagian orang menganggap remeh, tapi basicly gua suka ngomong, suka memproduksi sesuatu bermanfaat, suka ngomong di depan kamera, mungkin bisa gua bilang cita-cita yang gua kubur dalam-dalam karena harapan orang tua?

Gua hanya yakin tuhan akan memberi jalan bagi niat hambanya yang baik, dan tuhan tentu tau yang terbaik untuk hambanya, itu aja yang gua pegang selagi berjalannya project-project ini, kepanitiaan, sampai persoalan akademik gua sekarang. Gua percaya apapun yang gua lakukan, semuanya tetap akan kembali kepada tuhan. Semesta yang menentukan iya atau tidak, boleh atau tidak. Tugas kita sebagai manusia hanya berusaha semampunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How's life?

Pementasan Bernyawa

Hai!